Kamis, 14 Maret 2013

ALL ENGLAND 2013

Ganda campuran Indonesia unggulan kedua, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berhasil mempertahankan gelar juara kejuaraan bulu tangkis paling bergengsi di dunia, All England 2013, dengan mengalahkan unggulan kelima dari Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 21-13, 21-17 pada babak final di Birmingham, Inggris, Minggu malam, 10 Maret 2013.

Bermain pada partai terakhir rangkaian pertandingan babak final minggu malam waktu setempat atau Senin dini hari WIB, Tontowi/Liliyana tampil sangat tenang. Keduanya sangat berhati-hati sejak melakukan servis.


Begitu servis masuk dan lawan mengembalikan bola, Tontowi/Liliyana, langsung bermain menekan dengan tempo cepat. Keduanya sempat tertinggal 3-4 di awal game pertama, namun kemudian mampu mengejar 5-4. Sejak itu Tontowi/Liliyana terus menekan tak memberikan ruang sedikit pun bagi Zhang/Zhao mengembangkan permainan mereka.


Pasangan Indonesia itu terus memimpin dalam perolehan angka hingga game pertama berakhir 21-13. Ketenangan luar biasa yang ditunjukkan Liliyana, yang biasa disapa Butet ini, membuat Tontowi bermain leluasa dan berimprovisasi dalam menyerang.


Kemenangan di set pertama itu membuat Tontowi/Liliyana tampil sangat percaya diri pada game kedua berikutnya. Pasangan juara bertahan ini kembali tampil sangat tenang dalam melancarkan servis, mengingat servis yang baik merupakan kuncu dalam permainan ganda.


Sempat tertinggal di pembukaan game kedua, 1-0, Tontowi/Liliyana kembali tampil fokus dan tidak banyak membuat kesalahan. Dengan terus menekan dan mengembangkan permainan tempo tinggi, pasangan Indonesia ini mampu menyamakan kedudukan 1-1 sebelum meninggalkan jauh ganda Cina tersebut 11-6.


Zhang/Zhao dibuat benar-benar kesulitan dan serba salah. Kontrol bola Zhang beberapa kali tidak akurat sehingga membuat pasangan Cina ini terus dalam kesulitan.


Dukungan luar biasa masyarakat Indonesia yang tinggal di Inggris dan sekitarnya, memberikan dorongan moral pada Tontowi/Liliyana untuk mempertahankan keunggulan mereka. Kemenangan akhirnya menjadi milik Tontowi/Liliyana setelah smes tajam Tontowi dari sisi kiri lapangan permainannya gagal dikembalikan Zhao. Bola kembalian Zhao terhenti membentur net.


Tontowi pun melompat dan kemudian menjatuhkan diri di lapangan. Sementara Liliyana mengangkat tangan merayakan sukses mereka meraih gelar juara All England untuk kedua kalinya berturutan.



 Chen Long, unggulan kedua tunggal putra dari Cina tampil sebagai juara baru kejuaraan bulu tangkis paling bergengsi di dunia, All England 2013, setelah menaklukkan unggulan pertama dari Malaysia, Lee Chong Wei, 21-17, 21-18 pada final ideal di di New Indoor Auditorium, Birmingham, Inggris, kemarin malam.

Pada games pertama Chen Long tampil sangat tenang dan mengembangkan permainan dengan tempo lamban. Dengan tempo yang lamban itu Chen Long mengajak Lee Chong Wei bermain reli dan baru menyerang bila pertahanan Chong Wei benar-benar terbuka. Taktik ini sangat jitu untuk meredam Lee Chong Wei. Terbukti Chen Long mampu melaju 6-0, 11-5, dan 15-7.


Tertinggal jauh Chong Wei mencoba mengubah taktik dengan menaikkan tempo permainan dan menekan. Chong Wei sempat menambah angka enam kali berturut-turut sehingga skor 13-15. Namun, Chen Long tak lagi terpancing permainan cepat Chong Wei dan kembali bermain dengan tempo lamban dengan memperbanyak lob-lob ke belakang lapangan Chong Wei.


Dengan cara itulah Chen Long meraih angka dan kembali meninggalkan Chong Wei hingga kedudukan 19-15. Game pertama ini akhirnya dimenangi Chen Long 21-17.


Pada game kedua Chen Long kembali tampil dengan tempo lamban dan tenang. Poin demi poin dia raih hingga kedudukan 3-0. Meski Chong Wei mencoba memperpendek ketertinggalannya, namun Chen Long terus meninggalkannya hingga kedudukan 11-6.


Saat istirahat, Chen Long sempat dibebat tangan kanannya. Ia sempat menambah satu angka 12-6 sebelum Chong Wei mengejar dan memperpendek ketertinggalannya 12-9. Para pendukung Lee Chong Wei berkali-kali meneriakkan namanya, memberinya suntikan motivasi. Chong Wei akhirnya dapat menyamakan kedudukan 14-14.


Chong Wei kemudian ganti memimpin 14-15 saat bola lob kembalian Chen Long jatuh di belakangan lapangan permainannya. Namun Chen menyamakan kedudukan 15-15 saat bola kembalian Chong Wei membentur net. Setelah itu keduanya saling susul dalam perolehan angka hingga kedudukan 18-18.


Chen Long menambah dua angka sehingga memperoleh match point. Pemain Cina unggulan kedua ini akhirnya tampil sebagai juara baru setelah bola kembalian Chong Wei melebar keluar lapangan, 21-18. Chen Long pun terduduk sambil membentangkan kedua tangannya merayakan kemenangannya.


Kemenangan Chen Long, 24 tahun, atas Chong Wei, 30 tahun, ini membuat rekor pertemuan mereka menjadi 7-6 masih untuk keunggulan Chong Wei.





Pada nomor ganda putri, unggulan pertama asal Cina, Wang Xiaoli/Yu Yang, merebut gelar juara dengan mengalahkan rekan senegara mereka unggulan kedua, Chen Shu/Zhao Yunlei, 21-18, 21-10. Pada ganda putra, pasangan Cina bukan unggulan Liu Xiaolong/Qiu Zihan secara mengejutkan menaklukkan unggulan keempat dari Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, 21-11, 21-9.


Pada tunggal putri, unggulan ketujuh dari Denmark, Tine Baun, merebut gelar juara All England untuk ketiga kalinya. Pemain berusia 33 tahun ini di babak final mengalahkan unggulan kedelapan dari Thailand, Intanon Ratchanok, 21-14, 16-21, 21-10.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Blogger news

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger

Pages - Menu

Followers

Search

Copyright Text

Featured Posts